Friday, September 11, 2009

HIDUP MENURUT DAGING ATAU ROH

HIDUP MENURUT DAGING ATAU ROH
Maksudku ialah : hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. (Galatia 5: 16-26)

YESUS AKU TAKUT

Ya Yesus, Tuhanku, janganlah menjauhi aku, tetapi bersegeralah menolong aku
karena aku dibayang-bayangi oleh ketakutan akan masa depan
bagaimana aku dapat mematahkan kekuatannya atasku ?
bagaimana aku dapat pergi dengan selamat tanpa bantuan-Mu?
Ya Tuhan, Engkau telah berjanji,"Aku sendirilah yang akan mempersiapkan jalanmu, meratakan gunung-gunung dan bukit-bukit. Aku akan membuka gerbang-gerbang penjara, dan menunjukkan kepadamu harta karun pengetahuan batin."
Ya Tuhan, lakukanlah seperti yang telah Kaukatakan, usirlah semua ketakutanku.
Hanya inilah pengharapanku dan satu-satunya penghiburanku: berbalik kepadamu, menaruh seluruh kepercayaanku kepadaMu,
berseru kepadaMu dengan sepenuh hati, dan menantikan penghiburan-Mu dengan sabar.
(Thomas a Kempis)

APA ITU KESUCIAN

APA ITU KESUCIAN
(Thomas H Green,SJ)


Pada tingkat pemahaman paling dangkal kata ini dapat berarti “saleh” atau “alim”, dan mengacu kepada mereka yang memamerkan agamanya dan menyebut Allah atau kehendakNya dalam setiap kalimat yang mereka ucapkan. Awalnya saya memandang kesucian sebagai suatu prestasi, hasil kemauan yang kuat dan ingkar diri sarat askesis terhadap “dunia, daging serta setan”. Sehingga mereka berikhtiar mendaki gunung dengan tenaga dan upaya mereka sendiri. Itulah sebabnya yang berhasil menjadi begitu mengesankan, tetapi akhirnya kodrat manusia memberontak. Upaya untuk ”melaksanakannya demi Allah”, secara cepat dan radikal, ternyata terlalu drastis dan tergesa-gesa. Program serta jadwalnya ditentukan oleh mereka sendiri, bukan oleh Tuhan. Bagaimana supaya program dan jadwalnya Tuhan yang tentukan ?
St.Benediktus yang pada mulanya hidup sebagai rahib di padang gurun, segera menemukan bahwa kesucian tidaklah ditemukan dalam matiraga yang drastis serta penyangkalan diri yang radikal sebagaimana dijalankan para petapa di padang gurun, melainkan dalam kehidupan biasa-biasa saja suatu kesucian yang dihayati dalam hidup sehari-hari, bersama teman-teman, dijiwai oleh cinta persaudaraan yang mengagumkan.
Pertama-tama ini bukan proyek saya sendiri, melainkan proyek Allah, ini bukan hadiah yang saya berikan atau cita-cita yang mesti saya capai, tetapi anugrah yang saya sambut, karya yang ”bagian terbesarnya” dikerjakan Allah sendiri. Saya mengatakan bagian terbesar, karena kita juga harus berbuat sesuatu, Dia segera akan mengundang kita turut serta dalam perjamuan bersamaNya (Why 3;20). Tetapi kita harus membuka pintu; Allah tidak akan pernah mengundang kita secara paksa. Berbeda dari mendaki gunung Tuhan dengan mengandalkan tenaga dan usaha sendiri dengan berkorban tidak sedikit,, padahal yang perlu hanya merelakan dirinya digotong naik!Dan ternyata hal ini tidak terlalu mudah dilakukan. Menomor-duakan usaha pribadi dan belajar menari seirama dengan Allah mengandalkan suatu matiraga yang tak kalah tuntutannya dibandingkan dengan perjuangan yang akhirnya mematikan semangat beberapa teman novisiat saya. Kita dipanggil menjalankan suatu matiraga yang berbeda, yaitu matiraga yang lebih bersifat penyerahan diri daripada penyempurnaan diri.

”Ada kebenaran Allah karena iman akan Yesus Kristus bagi semua orang, orang yahudi dan orang kafir, yaitu semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.....Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah ? Tidak ada!.Karena kami yakin bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum ....” (Rm 3:22-24,27-28)
Jadi, segalanya adalah anugrah,. Perjuangan saya pada awalnya bukanlah berupaya memperoleh hadiah melainkan menyambut hadiah itu, mengijinkan Allah memberikannya kepada saya, dan semakin menyadari sepenuh-penuhnya bahwa semuanya ini sungguh-sungguh anugrah.”Ketika kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan Allah” (Rm 5:6) Kesadaran akan anugrah yang diberikan dengan Cuma-Cuma mungkin menjadi pelajaran pokok tentang kesucian yang harus saya pelajari.
Pemberian Tuhan mengandalkan kerjasama yang aktif dan kadang-kadang intensif. Menyambut tidak berarti bersikap pasif.
Seperti kata St.Yohanes dari Salib, bahwa seluruh ciptaan baik adanya. Masalahnya bukan pada ciptaan, tetapi tidak tertibnya kita melekat padanya. Keluarga saya, pacar saya, beasiswa saya, teman-teman saya, keinginan saya-semuanya sungguh baik adanya, hanya cara kita melekat padanya yang harus ditertibkan. Tetapi menurut St. Ignatius, semuanya ini hanyalah sarana bukan tujuan. Tujuan satu-satunya ialah kemuliaan Allah dan keselamatan pribadi kita. Segala yang lain hanya sekedar jalan demi tercapainya tujuan akhir itu. Kita telah melihat bahwa yang penting bukan yang kita usahakan sendiri, melainkan bagaimana kita merelakan Tuhan mengerjakannya dalam diri kita.

Thursday, September 10, 2009

CARA MENGHINDARI API PENYUCIAN

JANGAN BERBUAT DOSA
JANGAN BERBUAT DOSA, hindarilah dosa berat dan dosa yang disengaja, serta buang kebiasaan-kebiasaan jelek.Di atas semua itu, hindari dosa melawan perbuatan amal dan kesetiaan terhadap pasangan hidup, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.

AMPUNILAH KESALAHAN KAMI SEPERTI KAMIPUN MENGAMPUNI YANG BERSALAH KEPADA KAMI

SILIH
MENGEKANG DIRI, BERBUAT BAIK
SABAR TERHADAP ORANG LAIN
SELESAIKAN TUGAS DENGAN BAIK
Jika takut berbuat sesuatu yang besar, buatlah beberapa hal kecil, kemurahan hati dan perbuatan amal, kehidupan yang teratur, cara bekerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas; jangan menggerutu atau mengeluh bila terjadi situasi yang kurang menyenangkan, jangan menjelekkan atau menyalahkan orang lain, jangan menolak untuk menolong orang lain jika memungkinkan.

PENDERITAAN
DENGAN TABAH MENANGGUNG APA YANG TIDAK DAPAT KITA HINDARI
Terimalah semua penderitaan, kesedihan,kesakitan dan kekecewaan dalam hidup ini, besar maupun kecil, sebagai anugrah yang datang dari Tuhan, apakah itu berupa kesehatan yang buruk, kehilangan harta benda, kematian orang-orang yang dikasihi, panas atau dingin, gelap atau terang.Pikullah semua itu dengan ketenangan dan ketabahan demi cinta kepadaNya dan silih atas dosa-dosa Anda. Tentu orang boleh saja berusaha mengusir masalah dan kesakitan, tetapi apabila sudah tidak bisa dihindari, maka dia harus memikulnya dengan berani.Ketidak-sabaran dan pemberontakan hanya akan membuat penderitaan itu terasa jauh lebih berat dan sulit untuk dijalani.
SALIB KITA BERUPA PENDERITAAN DAN KERJA KERAS SEHARI-HARI

PENGAKUAN DOSA, KOMUNI, MISA KUDUS
Kunjungan kepada Sakramen Maha kudus setiap hari hanya 3-4 menit saja.

MINTA DENGAN KESUNGGUHAN HATI DAN IMAN
· DOAKANLAH KAMI YANG BERDOSA INI SEKARANG DAN WAKTU KAMI MATI

PENYERAHAN KEPADA KEMATIAN
BAPA ABADI, MULAI HARI INI, SAYA MENERIMA DENGAN SUKACITA DAN HATI YANG PASRAH KEMATIAN YANG ENGKAU KIRIMKAN KEPADAKU, KARENA ITU MENYENANGKANMU, DENGAN SEGALA KESAKITAN DAN PENDERITAANNYA

SAKRAMEN PERMINYAKAN

INDULGENSI
DOA SPONTAN
HATI KUDUS YESUS AKU PERCAYA KEPADAMU, YESUS
ROSARIO, JALAN SALIB
“Bapa Abadi, aku mempersembahkan kepadaMu Darah Kristus yang tak ternilai harganya, bersama dengan semua msa yang diadakan di seluruh dunia hari ini, untuk jiwa-jiwa dalam Api Penyucian”

ORDO KETIGA
ORDO DOMINIKAN

MEMBANTU JIWA-JIWA DI API PENYUCIAN
MENDOAKAN KESELAMATAN SESEORANG
BERGABUNG DALAM ASOSIASI JIWA-JIWA SUCI
MENASIHATI DAN MEMBERI TELADAN
MENYEBAR-LUASKAN IMAN, AKSI KATOLIK

TUHAN TIDAK MENCIPTAKAN SAMPAH


Tuhan tidak menciptakan sampah.
Tugas dokter katolik : mengabdi kehidupan, dengan demikian dokter katolik diberi kesempatan berperan serta mewujudkan “evangelium vitae” (kabar baik kehidupan) melawan budaya kematian. (Piet Go)

Yesus menderita untuk kesembuhan kita, dokter harus menderita untuk kesembuhan pasien (menderita waktu dan tenaga). Orang sakit itu menderita, maka kita harus membantunya. Yesus memperhatikan, menyembuhkan setiap orang yang datang kepadaNya. Setiap orang yang datang kepada kita, harus kita berikan yang terbaik yang kita miliki.
CINTA, kebaikan (mau mengerti), kemanusiaan (mau melayani), gentle (menghormati manusia), kesabaran (kesudian untuk menderita), berasal dari spirit Allah yang memberi kedamaian pada kita.

DOKTER adalah alat dari Tuhan. Tuhan memberi kesembuhan lewat dokter.
DISIPLIN: harus belajar terus menerus tentang penyakit dan pengobatan, bekerja dengan integritas, jangan ambil jalan pintas karena penyakit adalah proses penyembuhan tidak ada yang instan untuk penyembuhan.

DEVOSI : komitmen dengan apa yang kita lakukan, belas kasih, cinta kasih
Profesi Dokter sebagai panggilan, dengan semangat Roh. Terlalu banyak pasien, kerakusan, mau banyak uang, sehingga sebagai bisnis, tidak ada God dan Spriritual, ini tidak baik (Piet Go)
PROFESIONALScience without religion is blind (Einstein)

Iman dokter katolik tidak cukup diungkapkan dalam ritual, melainkan juga harus menjadi sumber inspirasi hidup nyata sehari-hari.Spriritualitas menekankan iman dan sikap yang baik (meliputi sikap sosial), sedang profesionalitas mengedepankan cara yang tepat. (Piet Go)

REFLECT MORE AND TAKE MORE RISKS

Dr. Anthony Campolo, seorang Sociologist mencoba meneliti 50 orang yang sudah berusia lanjut. Merena diminta untuk merefleksikan kembali kehidupanya yang telah lama ia jalani. Sangat menarik, ada dua jawaban yang sangat menonjol dari survey itu. Sebelumnya mereka ditanya, jika mereka bisa mengulang kehidupannya, hal berbeda apa yang akan mereka lakukan? Jawabanya sangat sangat menarik... anda ingin tahu? lanjutkan untuk membaca...
Dua jawaban yang mendominasi survey itu adalah "Saya akan melakukan hal yang lebih dan saya akan berani mengambil risiko yang lebih besar"
Apakah anda pernah memikirkan sebuah kesempatan besar yang hilang karena adanya keraguan dan perasaan takut. Hal yang sederhana dan hampir semua orang mengalami. Apakah anda berani menyatakan cinta pada orang yang anda sukai. Heiiit! Tunggu dulu, mungkin anda pernah melihat gadis yang cantik dan anggun, kemudian anda senang sekali melihatnya dan memimpikanya untuk menjadikan gadis itu kekasih, tetapi anda ragu, karena merasa kurang ganteng, kurang keren dan lain sebagainya. Begitu juga sebaliknya bagi anda yang wanita. Bisa jadi orang yang anda kagumi itu menaruh hati pada senyum anda atau apapun.. Nah... hilangkah sebuah kesempatan besar?
Bagaimana bila anda mencoba untuk melakukan sesuatu? Anda bisa menjadi kekasihnya, bisa juga tidak Namun bagaimana bila anda ragu dan tidak berbuat apa-apa? Pasti anda tidak akan pernah mendapatnya. Sederhana bukan? kalau begitu, ada baiknya kita belajar mengambil risiko sekarang. Tidak usah menunggu lanjut usia seperti para manula yang disurvey oleh Dr. Anthony Campolo. Saya yakin anda masih memiliki banyak kesempatan. Kembali gerakan pikiran dan gerakan seluruh anggota tubuh dan armada yang anda miliki...
Reflect more,and take more risks.
Mari membangun kebiasaan untuk berani mengambil risiko dan berani berbuat lebih banyak lagi. Anda menginginkan sesuatu dan itu tak seorangpun bisa menggagalkan keinginan anda dan mimpi anda, kecuali diri anda sendiri. Hanya andalah yang bisa membuat anda gagal, hanya anda yang bisa mengijinkan anda lemah, dan hanya anda sendiri yang bisa membuat anda berduka. Katakan pada diri anda bahwa tidak ada yang boleh membuat anda gagal, kecuali diri anda sendiri....Beranikan bertindak lebih dan mengambil risiko lebih. Sekaranglah saaatnya....
Sahabat.... layaknya sebuah iman dalam hati seseorang, semangat juga mengalami pasang surut. Jika kita bergaul dengan yang salah, melihat yang salah, mendengar yang salah, mendapat masukan yang salah, mengarakan emosi kita ke arah yang salah, maka pasti kita akan mengalami kemorosotan semangat yang membahayakan. Tetaplah untuk terus mendapatkan inspirasi-inspirasi yang bisa memacu semangat, tetaplah melihat orang orang yang selalu bersemangat, tetaplah menemukan alasan-alasan mengapa kita harus tetap bersemangat.
Sahabat... salam perubahan.... semoga kita bisa berbuat banyak dalam kehidupan dan berani mengambil risiko lebih besar dari sebelumnya. What time is it? Time to change!!!! Life is short, don't be afraid to "go for it," take action and go for your dream.

SUDAH BENARKAH JALANKU ?

SUDAH BENARKAH JALANKU ??

Mengenali tujuan saya memudahkan kehidupan saya.
Tujuan hidup menetapkan apa yang saya kerjakan dan apa yang tidak saya kerjakan.
Tujuan saya menjadi patokan yang saya pakai untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan mana yang penting dan mana yang tidak.
Saya hanya bertanya, “apakah kegiatan ini membantu saya memenuhi salah satu dari tujuan Allah bagi kehidupan saya?”

YAITU : MENCINTAI ALLAH LEBIH DARI SEGALA SESUATU, MENCINTAI SESAMA SEPERTI DIRIKU SINDIRI

Mustahil melakukan segala hal yang orang lain ingin saya lakukan. saya hanya memiliki cukup waktu untuk melakukan kehendak Allah. Jika saya tidak bisa menyelesaikan semuanya, itu berarti saya sedang mencoba melakukan lebih dari apa yang Allah maksudkan untuk saya lakukan (atau, mungkin, saya terlalu banyak menonton televisi) Kehidupan yang memiliki tujuan membawa pada gaya hidup yang lebih sederhana dan jadwal yang lebih terkendali. Alkitab berkata: “Kehidupan yang mewah dan suka pamer adalah kehidupan yang kosong; kehidupan yang biasa dan sederhana adalah kehidupan yang penuh”

Mengenali tujuan saya membuat kehidupan saya memiliki fokus. Tujuan itu akan memusatkan usaha dan energi saya pada apa yang penting. Saya menjadi efektif karena bersikap selektif.

Mengenali tujuan saya akan mempersiapkan saya untuk menghadapi kekekalan. Banyak orang menghabiskan hidupnya dengan berupaya menciptakan warisan yang tanpa akhir di bumi.Mereka ingin dikenang ketika mereka meninggal. Namun , apa yang akhirnya paling penting bukanlah apa yang orang lain katakan tentang kehidupan saya tetapi apa yang Allah katakan.