Thursday, September 10, 2009

KOMPAS KEHIDUPAN

JALAN YANG TAK DI PILIH
(Robert Frost)

Jalan manapun yang anda pilih, anda tidak mungkin kembali lagi dan menjadi seorang berusia 18 tahun yang baru kuliah. Keputusan-keputusan yang kuambil dulu itulah yang telah menjadikan siapa saya hari ini. Hidup ini adalah keputusan, kecil maupun besar.
Dalam kehidupan ada saat-saat dimana kita harus memilih, ya atau tidak, kiri atau kanan, jalan atau stop. Kita sadar bahwa kita sedang berdiri di persimpangan jalan, dua jalan berpencar di sebuah hutan kuning.
Kapal besar diarahkan oleh sebuah kemudi kecil, hidup kita seringkali berubah arah karena keputusan-keputusan kecil serta kejadian-kejadian di luar dugaan.
Hidupku ini adalah “romantika kehendak Allah”.
Bimbingan Allah menuntut ketaatan kita, sekalipun tidak masuk akal bagi kita. Seperti bangsa Israel keluar dari Mesir menuju yang disebut tanah “kanaan”. Mereka berjalan 40 tahun lamanya, mengikuti awan pada siang hari dan batang api pada malam hari, kalau awan bergerak maka merekapun berangkat lagi, kalau awan berhenti merekapun mulai berkemah dan bermalam. Kadang baru berhenti, kemah belum jadi awan sudah bergerak lagi, kadang batang api/ awan berjalan terus padahal mereka sudah lelah, kadang lama sekali awan / batang api itu tidak bergerak padahal mereka sudah bosan di tempat yang lama. Itulah, terkadang Allah membuat kita terus bergerak ketika kita memilih berhenti. Jika saya ingin mengikuti Allah, maka kita harus bergerak bersamaNya. Awan itu bergerak ke Jambi, aku harus ikut bergerak ke Jambi, awan itu bergerak ke Jakarta, maka sa aikut bergerak ke Jakarta.
Maukah anda dekat dengan Allah dan mengikuti kemanapun Ia membimbing anda? Mau ! Allah menyuruh berangkat ke Jambi, maka saya akan berangkat (itu langkah I), langkah selanjutnya ? langkah 1 tahun kemudian ? Allah akan membimbing kita selangkah demi selangkah, bukan melihat 10 langkah ke depan
Ketika anda perlu mengetahuinya, anda akan mengetahuinya. Jika Allah adalah Allah dan jika anda berkomitmen untuk mengenalNya, dekat denganNya, dan melakukan kehendakNya, maka tanggung jawab terakhir berada di pundakNya untuk menjelaskan kehendakNya kepada anda.Jika jawabannya “ya”, yakinlah anda bahwa Allah akan membimbing anda kemana persisnya Ia ingin anda menuju.

No comments:

Post a Comment